Berbagai kota di Indonesia saat ini menyaksikan perkembangan tren perumahan deret yang mengubah pola rumah tinggal menjadi lebih tertutup. Pemilik rumah cenderung memaksimalkan penggunaan lahan dengan menutupi seluruh ruang dalam rumah.
Ruang terbuka yang biasanya disediakan oleh pengembang di sisi belakang rumah seringkali ditutupi dengan atap, bahkan pada rumah berlantai dua atau lebih, daerah tersebut dijadikan tambahan lantai.
Dampak dari kebijakan ini seringkali membuat ruang dalam rumah menjadi gelap, pengap, dan kurang nyaman untuk ditempati, terutama pada ruang-ruang yang berada paling jauh dari bukaan atau jendela.
Solusi umum yang digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memasang exhaust fan pada ruangan yang tidak memiliki jendela. Namun, pendekatan ini tidak sepenuhnya dapat mengatasi masalah seperti pencahayaan dan fungsi ruangan yang seharusnya dapat dibentuk dengan adanya ruang terbuka.
Ketika mempertimbangkan untuk membeli rumah deret atau menilai kondisi rumah saat ini, penting untuk memeriksa apakah masih ada ruang terbuka di dalam rumah.
Ruang terbuka ini tidak harus berupa taman dengan tanah dan tumbuhan yang memerlukan perawatan intensif. Hal yang terpenting adalah keberadaan ruang terbuka yang memungkinkan sirkulasi udara dan sinar matahari masuk ke dalam rumah.
Mengapa Ruang Terbuka di dalam Rumah Itu Penting?
Berikut adalah beberapa alasan penting mengapa ruang terbuka di dalam rumah sangat diperlukan:
Sirkulasi Udara yang Lebih Baik
Ruang terbuka di dalam rumah memungkinkan adanya jendela atau bukaan yang dapat mempromosikan sirkulasi udara yang lebih baik di dalam rumah. Dengan membuka beberapa jendela yang menghadap ke depan dan beberapa yang menghadap ke belakang, udara di dalam rumah dapat mengalir dengan lebih lancar. Ini akan meningkatkan kualitas udara di dalam rumah, membuatnya lebih segar dan sejuk. Selain itu, bau masakan dari dapur pun dapat dengan cepat tersebar dan tidak terperangkap dalam ruangan.
Pencahayaan yang Lebih Merata
Keberadaan jendela di dalam rumah akan memberikan tambahan cahaya alami yang dapat menerangi rumah dari pagi hingga sore hari. Cahaya alami, bersama dengan udara segar yang masuk, membantu mengurangi kelembaban di dalam rumah. Hal ini penting untuk mencegah pertumbuhan jamur pada perabot kayu dan material berbahan kain di dalam rumah seperti tirai jendela, seprai, dan pakaian.
Privasi yang Lebih Terjamin
Banyak rumah deret dibangun dengan jarak yang cukup dekat satu sama lain, yang dapat mengurangi tingkat privasi. Keberadaan ruang terbuka di dalam rumah, seperti di belakang atau di samping selebar satu meter, dapat menjadi bukaan yang lebih privat. Dengan ini, Anda dapat membuka jendela tanpa khawatir akan dilihat oleh tetangga atau orang yang lewat. Anda bahkan dapat menambahkan tanaman merambat pada dinding untuk memberikan tampilan yang lebih hijau dan asri.
Potensi Sebagai Taman Kecil
Jika merawat taman dengan tanah dan rumput terasa merepotkan, ruang terbuka dapat diubah menjadi area yang ditaburi dengan kerikil. Anda juga bisa menambahkan beberapa tanaman pot yang mudah dirawat. Meskipun sederhana, keberadaan sedikit penghijauan ini dapat menciptakan ruang yang menenangkan di dalam rumah.
Rumah yang Lebih Sehat
Akhirnya, dengan adanya ruang terbuka yang memungkinkan sirkulasi udara dan cahaya matahari, rumah Anda akan menjadi lebih sehat. Udara segar, lingkungan dalam yang kering, dan elemen-elemen hijau ini sangat penting terutama di negara tropis seperti Indonesia. Khususnya saat ini, di mana pandemi mengharuskan kita untuk tinggal di rumah sebanyak mungkin, memiliki rumah yang nyaman dan sehat menjadi sangat penting untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan baik.
Dengan mempertimbangkan semua alasan di atas, ruang terbuka di dalam rumah dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kenyamanan, kesehatan, dan privasi penghuninya. Membuka potensi sirkulasi udara yang lebih baik, pencahayaan yang merata, serta memberikan ruang pribadi yang lebih terjaga, adalah langkah penting menuju rumah yang lebih baik dan sehat.