
Gaya interior Mid Century kembali mencuri perhatian dalam beberapa waktu terakhir. Tetapi apa sebenarnya gaya ini?
Jika kita perhatikan, beberapa ciri khas bangunan dapat menjadi petunjuk. Rumah dengan atap datar, bangunan berbentuk balok, jendela kaca besar, furnitur geometris dengan aksen garis lengkung, serta lampu dengan bola kaca dan sentuhan tembaga.
Dikatakan bahwa gaya Mid Century awalnya populer di kalangan orang-orang kaya dan berkelas. Gaya ini dianggap mencerminkan kesan mewah dan cerdas.
Mengapa demikian? Karena gaya ini tidak hanya indah secara visual, tetapi juga memberikan kesan yang canggih.
Mari kita telusuri mengapa gaya interior dari masa lampau ini masih relevan hingga hari ini.
Latar Belakang Gaya Interior Mid Century
Seperti namanya, gaya Mid Century berkembang pada pertengahan abad ke-20, mulai dari tahun 1930-an hingga 1970-an. Perang Dunia II memainkan peran penting dalam perkembangan seni dan desain saat itu.
Banyak arsitek dan desainer dari generasi Bauhaus melarikan diri ke Amerika karena perubahan besar di Jerman, termasuk munculnya rezim Nazi.
Hal ini mendorong percobaan baru dalam penggunaan material seperti baja, plywood, atau kayu lapis, yang kemudian menjadi ciri khas dari era ini.
Pada tahun 1950-an, gaya Mid Century mencapai puncak popularitasnya. Banyak furnitur ikonis lahir pada periode ini. Desain dan arsitektur dari era tersebut menarik perhatian secara luas.
Meskipun gaya Mid Century memberikan tampilan yang futuristik karena kemajuan teknologi pada masanya, namun juga tidak meninggalkan sepenuhnya sentuhan dari masa lampau. Oleh karena itu, seringkali gaya ini diidentifikasi dengan istilah retro.
Ciri Khas Gaya Interior Mid Century
Untuk menciptakan gaya interior Mid Century, perhatikan beberapa hal berikut ini:
Konsep open plan digunakan untuk menggabungkan keindahan alam sekitar dengan sirkulasi yang baik di dalam rumah. Estetika dan fungsi menjadi kunci utama dari gaya Mid Century ini. Bukaan besar dari jendela kaca dan dinding solid harus seimbang dengan baik.
Material Kayu
Kayu adalah bahan yang dominan dalam gaya interior Mid Century. Baik lantai, dinding, maupun langit-langit sering kali menggunakan kayu sebagai material utama. Berbeda dengan gaya minimalis dan Skandinavia yang menggunakan kayu plywood, gaya Mid Century lebih dikenal dengan penggunaan kayu solid seperti mahoni, oak, dan cemara.
Furnitur Rendah
Furnitur dalam gaya Mid Century cenderung memiliki ketinggian yang rendah dengan kaki yang kecil. Ornamen minimalis menjadi ciri khas dari gaya ini. Furnitur rendah seperti kursi santai atau lounge chair dengan ottoman sering kali menjadi pilihan dalam gaya Mid Century.
Warna-Warna Hangat dan Tegas
Warna-warna berani seperti merah, kuning, oranye, dan biru sering kali digunakan dalam gaya Mid Century. Warna-warna ini memberikan kesan hangat dan alami yang berasal dari material kayu. Selain itu, warna hijau olive, mustard, oranye, kuning, atau tosca juga sering digunakan untuk menambah kesan alami dari material alam.
Bentuk-Bentuk Geometris
Bentuk-bentuk geometris halus menjadi ciri khas dari gaya interior Mid Century. Baik dalam bentuk furnitur maupun arsitektur bangunan, motif dan pola geometris sering digunakan sebagai elemen dekoratif.
Lampu sebagai Pernyataan
Desain lampu pada era Mid Century sangat mencolok dan memberikan aksen tersendiri pada ruangan. Jenis lampu seperti pendant lamp, standing lamp, atau table lamp sering digunakan. Lampu dengan desain unik seperti lampu bubble atau lampu lantai Arco memberikan kesan dramatis pada ruangan.
Gaya Interior Mid Century tidak hanya mencerminkan keindahan visual, tetapi juga menghadirkan kesan cerdas dan canggih. Melalui penggunaan material, furnitur, warna, dan bentuk yang khas, gaya ini tetap relevan hingga saat ini.